Jakarta – Grup musik multigenre asal Aceh memeriahkan puncak “festival musik dan oskestra nusantara” di Jakarta, belum lama ini. Grup musik yang dibawah naungan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Aceh ini, turut menghipnotis pengunjung yang dihelat di pusat Kota Tua Museum Fatahillah.

Ketua KSBN Aceh, Sulaiman menuturkan, penampilan grup musik multi genre ini dapat memantik spirit seniman Aceh, khususnya para musisi baik di kancah nasional. Ini sekaligus bentuk promosi dan upaya memajukan budaya lokal, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kita berharap ini juga turut andil dalam mempromosikan Aceh, baik nasional bahkan internasional. Mari kita sama-sama memberikan support penuh bahwa Aceh ini sudah aman dan ramah bagi pengunjung, khususnya bagi para investor,” ucap Ketua KSBN Aceh Sulaiman, Senin (13/3/2023).

Hal senana juga disampaikan Ketua I KSBN Aceh, Sarjev. Menurutnya, event yang diikuti sejumlah pengurus KSBN se-Nusantara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan Aceh sebagai salah satu aset nasional di genre musik multi etnik. Hal ini dibuktikan dengan dipertemukan lintas talenta dari berbagai genre.

“Wadah inilah mereka dipersatukan dalam satu ritme Aceh enerjik bertajuk “ka dimeusu”,” ujar Sarjev.

Sarjev mengilustrasikan “ka dimeusue” itu merujuk suara yang mengalir dari arus pegunungan melewati hempasan pesisir hingga bermuara ke Selat Malaka hingga ke Lautan Hindia. Inilah wajah Aceh yang sebenarnya harus kita perkenalkan kepada masyarakat luar.

Even yang digelar oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) pusat ini diikuti oleh 18 pengurus KSBN di seluruh nusantara.

Adapun para talenta multi etnik yang akan tampil, diantaranya Aloel sebagai music director, Aidil sebagai traditional percussion, Anies sebagai genre vokal tradisi, Ismul dan Hendra sebagai gitaris Oud dan breakdance Nainunis.

“Kehadiran mereka ini sebagai bentuk totalitas dalam berkarya yang sempat vakum masa pandemi,” pungkas Sarjev.

wisataaceh

Cek Artikel yang lain di Google News