WISATAACEH.ID — “Belum sah ke Sabang, kalau belum cobain sarapan yang satu ini, mie sedap Sabang namanya” kata Rouzatul Jannah (23). Tour guideitu pun kemudian memesan dua porsi mie tepung dengan potongan ikan.
Katanya, mie sedap memang sudah sangat populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Pulau yang mendapat julukan the golden Island ini. Sehingga kedai tersebut tidak pernah sepi oleh pembeli.
“Tapi ini bukan berarti merek mie instan buatan Indonesia itu ya, mie sedap Sabang itu diolah sendiri oleh pemilik,” sebutnya.
Menurutnya, meskipun hanya menyediakan dua jenis olahan yaitu mie goreng dan mie berkuah, kuliner ini hanya bisa dicoba pada waktu-waktu tertentu saja seperti, pada pagi hari dibuka sejak pukul 8.00 WIB hingga 11.30 WIB lalu pemilik akan menutup kedai sampai sore.
“Sore buka kembali, dari jam 5 sampai jam 9 malam,” ujarnya.
Jika diperhatikan mie sedap khas Sabang ini sama seperti mie jalak atau mie kocok yang familiar di kalangan masyarakat Aceh, nama mie ini diambil dari asal nama toko.
Kata dia, usaha ini setiap harinya mampu menghabiskan puluhan kilo tepung terigu untuk pengolahan mie secara manual untuk menghasilkan kekenyalan yang sempurna.
“Tidak pakai mesin, kalau semua adonan dirasa sudah sesuai langsung disimpan di rak penyimpanan, mie direbus sebentar lalu diolah langsung menjadi mie goreng atau kuah sesuai dengan permintaan pembeli,” sebutnya.
Sineas Sabang ini menjelaskan, kedai mie sedap pertama kali dibuka sejak tahun 1970-an oleh pria keturunan Tionghoa yang lahir di Sabang, meski sudah turun temurun dan saat ini dikelola oleh generasi ketiga bernama Thomas Kurniawan, sebelumnya dia telah mempelajari resep olahan pada sang Ayah. sehingga rasa yang disajikan tidak pernah berubah dari masa ke masa.
“Bumbu dan bahan yang digunakan sangat sederhana seperti bawang putih, merica, kecap asin, kecap manis, tapi sampai saat ini belum ada yang bisa meniru,” ujarnya.
Dalam satu porsi saat dihidangkan, mie goreng tersebut hanya diberi potongan ikan yang sudah diolah dengan tepung dan bumbu khas Indonesia, berwarna coklat pekat, bentuk ikan ini dibuat kotak-kotak kecil.
“Dia (mie sedap) ini sangat legendaris, karena cita rasa keasliannya terus dijaga,” sebutnya.
Rouza mengatakan, mie sedap Sabang setiap harinya laku terjual hingga ribuan porsi, bukan hanya kuliner biasa, karena Sabang selain bisa menyuguhkan pesona bahari juga bisa menyajikan kuliner andalannya. Seperti sate gurita, rujak nol kilometer dan lainnya.
Untuk satu porsi mie sedap ini cukup terjangkau, dengan membayar Rp 15 ribu saja, anda sudah bisa mencoba kuliner yang menjadi incaran wisatawan ini.
Menuju Lokasi
Bergerak dari Kota Banda Aceh menuju pelabuhan Ulee Lheue, anda harus menaiki kapal untuk menuju Kota Sabang, dibutuhkan waktu sekitar empat puluh lima menit jika menggunakan kapal cepat.
Kemudian dari pelabuhan Balohan anda hanya perlu menggunakan motor atau mobil untuk melewati setiap jalanan di Sabang hingga sampai ke pusat kota.
Lokasi mie sedap tepat di seberang menara merah putih yang beralamat di Jalan Perdagangan, Nomor 51 Kuta Barat, Sukakarya, Sabang. [Sumber: Rmolaceh.com]
Tinggalkan Balasan